Tantangan Yang Dihadapi Operator Baru Di Pabrik Garment

Posted on

Saya akan bercerita mengenai pengalaman kerja di pabrik garment, khususnya menjadi operator sewing. Saya menyampaikan bahwa dia tidak bermaksud untuk menyudutkan atau menjelekkan perusahaan tertentu, namun saya akan menceritakan pengalaman suka duka yang saya alami dan teman-teman. Awalnya, saat pelatihan, para operator hanya belajar menjahit jahitan lurus-lurus saja, namun ketika sudah di produksi, mereka akan langsung diterjunkan dan menjadi operator yang mengerjakan bagian yang sulit.

Bagi operator baru kerja di pabrik garment, beradaptasi dengan pekerjaan yang lebih sulit adalah tantangan tersendiri. Mereka seringkali mendapatkan banyak kerusakan dan harus memperbaikinya dengan hati-hati agar tidak semakin rusak. Operator baru ini juga belum bisa menjahit dengan cepat seperti operator senior, sehingga mereka seringkali ditegur atau dimarahi oleh atasan mereka.

Menurut pengalaman saya, kadang-kadang operator baru dijadikan kambing hitam oleh senior mereka jika terjadi kesalahan. Meskipun operator baru sudah tidak melakukan kesalahan lagi, atasan mereka masih suka mengungkit-ungkit kesalahan mereka yang terjadi di awal masa kerja.

Kejadian-kejadian yang dialami oleh operator mesin jahit, termasuk ketika mereka harus belajar memproses produk yang berbeda dan menghadapi permintaan produksi yang tinggi. Ketika ada pengiriman barang yang harus segera diselesaikan, para operator mesin jahit diharuskan untuk bekerja hingga larut malam dan bahkan harus mengorbankan waktu istirahat mereka.

Meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi para operator mesin jahit di pabrik garmen, mereka tetap berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan tetap bersemangat meskipun merasa kurang dihargai.

Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah ketika mereka harus bekerja lembur atau menyelesaikan pekerjaan lebih lama dari jam kerja yang seharusnya. Hal ini menjadi sulit karena mereka tidak tahu pasti kapan akan pulang dan seringkali orang yang menjemput mereka merasa kesal karena menunggu terlalu lama.

Selain itu, operator sewing juga kadang mengalami perlakuan kasar seperti diumpat oleh sesama rekan kerja yang tidak senang dengan kinerja mereka. Hal ini sangat menyakitkan dan membuat mereka merasa tidak dihargai.

Namun, pengalaman buruk ini “tidak” terjadi di semua pabrik. Meski demikian, pengalaman ini juga mengajarkan tentang bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut dan mengembangkan kemampuan diri.

Baca Juga : Budaya Kerja Industri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *