Sebelum saya ceritakan pengalaman selama magang di bidang pertanian jepang, Pertama-tama, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pihak universitas yang telah memberikan kesempatan magang ini kepada saya.
Ya, seperti yang kalian tahu, Jepang terkenal dengan pertanian mereka yang sangat maju dan modern. Pada awalnya, saya merasa sangat antusias untuk bergabung dengan pertanian ini. Namun, ketika saya mulai bekerja, saya merasakan berbagai tantangan dan perbedaan budaya yang cukup sulit untuk dihadapi.
Saya belajar bahwa budaya kerja di Jepang sangat berbeda dengan di Indonesia. Di sini, pekerjaan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan terstruktur, tidak ada yang boleh diabaikan atau disepelekan. Selain itu, komunikasi juga menjadi tantangan, karena saya harus berbicara dalam bahasa Jepang yang masih belum fasih.
Namun, semua tantangan ini membawa saya pada banyak pelajaran yang berharga. Saya belajar tentang teknik pertanian modern yang sangat canggih dan efisien. Selain itu, saya juga belajar tentang nilai-nilai kerja yang sangat kuat, seperti ketekunan, ketelitian, dan kebersihan.
Saya juga sangat terkesan dengan keindahan alam di Jepang. Saat bekerja di ladang, saya selalu terpesona dengan pemandangan indah yang disajikan di hadapan saya. Suasana damai dan tenang di sekitar pertanian sangat membantu saya untuk menenangkan diri dan fokus pada pekerjaan.
Sebenernya ada banyak orang di Indonesia yang ingin ke Jepang, termasuk magang pertanian, tetapi mereka belum bisa berangkat karena berbagai alasan, termasuk kesulitan dalam mengumpulkan uang.
Dia juga menjelaskan bahwa bekerja di Jepang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Orang harus mempersiapkan diri mereka baik secara fisik maupun mental karena lingkungan kerja di Jepang sangat berbeda dengan di Indonesia. Saya menyarankan agar orang-orang yang ingin bekerja di Jepang harus memperhatikan kemampuan bahasa Jepang mereka, sikap dan semangat mereka selama bekerja, serta memperhatikan kesehatan mereka agar dapat bertahan di lingkungan kerja yang baru.
Untuk gaji saya selama magang di jepang itu ada dua musim di mana gaji di pertanian Jepang cukup besar, yaitu musim setelah dingin dan musim gugur saat mayoritas pekerjaan adalah panen. Bulan-bulan di mana panen terjadi di Jepang adalah sekitar bulan Maret, April, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November. Gaji paling besar biasanya diperoleh di daerah pegunungan seperti Nagano dan Gunma di mana mereka bisa menghasilkan hingga 40 juta per bulan selama musim panen. Namun, pekerjaannya sangat melelahkan karena jam kerjanya sangat panjang dan terkadang harus bekerja malam di daerah pegunungan mulai dari jam 2 malam hingga jam 9 pagi. Pembicara menekankan bahwa fisik dan mental yang kuat sangat dibutuhkan untuk bekerja di pertanian Jepang.
Pengalaman magang di Jepang menjadi kenangan yang takkan terlupakan bagi saya. Saya belajar banyak hal baru, menemukan perspektif baru tentang kehidupan dan karir saya, serta bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Jika teman-teman memiliki kesempatan untuk magang di luar negeri, saya sangat merekomendasikan untuk mencoba. Terima kasih
Baca Juga : Bekerja Secara Independen Tanpa Terikat Dengan Lembaga