Merasa Kehilangan Setelah Berhenti Kerja Di Toko Kelontong

Posted on

Ini cerita pengalaman saya pertama kalinya kerja di sebuah toko kelontong besar yang ada di daerah saya. Sebelum saya masuk, teman saya sudah duluan bekerja disana. saya pun melamar pekerjaan di toko tersebut yang memang sedang membutuhkan karyawan/karyawati. Saya langsung diterima dan bekerja keesokan harinya.

Pada hari itu, saya dan teman saya datang ke toko pada pukul 7.30 pagi. Saya langsung diajarkan bagaimana menggunakan mesin kasir. Beberapa pelanggan datang untuk membeli rokok dan saya terkejut melihat banyak jenis rokok yang tersedia. Saya harus memperhatikan dengan baik display untuk menemukan rokok yang dicari pelanggan.

Kemudian, datang lagi pelanggan dan karena saya masih berada di belakang komputer, saya harus melayani pembelian itu meski masih gugup karena belum hafal tombol-tombol mesin. Namun, teman saya berdiri di sisiku untuk membantu memantau situasi.

Baru seminggu saya bekerja, membuat saya merasa tegang karena sering melakukan kesalahan seperti memberikan nominal kembalian yang salah dan meletakkan barang dengan salah. Setiap hari pulang kerja, saya selalu bertanya tentang nama-nama rokok dan harga-harga produk karena banyaknya barang yang ada di toko, sebagian produk tidak tercatat di komputer sehingga saya harus menghafalnya.

Baca Juga : Tantangan Kerja Sebagai Cleaning Service

Majikan saya adalah pasangan suami istri dan dari cara berpakaian nya, majikan saya benar-benar biasa saja dan mereka juga masih bekerja keras untuk selalu meningkatkan kualitas bisnis toko kelontong nya. Majikan kami sangat baik terhadap pegawainya. Saya belum pernah dicemooh atau di acuhkan meskipun saya sering melakukan kesalahan. Sebaliknya, mereka sering bertanya tentang rencana kuliah saya dan memberikan dukungan. Waktu itu, saya terkena flu dan ibu majikan saya memberikan obat dan meminta kabar kondisi saya.

Bahkan, saat mengantarkan pesanan, saya hampir mengalami kecelakaan sepeda motor, pada saat itu majikan saya tidak ada di tempat dan ketika saya meminta maaf atas kejadian tersebut, majikan saya justru meminta maaf kepada saya karena meminta saya mengantarkan barang di sore hari. Menurut teman kerja saya, saya dibela oleh majikan saya.

Setelah bekerja selama 5 bulan di toko kelontong, saya harus mengundurkan diri karena Ibu saya sakit. Saat mengambil uang pesangon, majikan saya memberikan simpati dan mengatakan kalau saya butuh bantuan, saya bisa menghubungi mereka. Saya sangat menghargai perhatian itu dan merasa memiliki keluarga baru.

Sayangnya, setelah berhenti bekerja di toko itu, saya merasa kehilangan. Dan sekarang saya selalu berdoa agar bisnis toko kelontong bos saya itu selalu sukses dan berkah.

Baca Juga : Cerita Pengalaman Kerja Di Restoran Cepat Saji

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *