Pernah magang di sebuah stasiun radio, kesan pertama pasti tidak seru. Namun, aku juga awalnya begitu. Banyak orang mungkin berpikir bahwa magang di stasiun radio hanya berputar-putar di sekitar studio atau ruang produksi. Namun, ternyata ada juga waktu untuk berkeliling.
Bulan pertama magang merupakan periode yang paling tidak menyenangkan karena selalu berada di ruang produksi. tugas saya di sana adalah menulis naskah berita untuk dibacakan oleh penyiar. Kadang-kadang juga harus menghubungkan telepon dari penyiar ke wartawan lapangan untuk melaporkan secara langsung dari lokasi.
Baca Juga : Pekerjaan Pertama Menjadi Pembina Sentra di Bank Swasta
Dan pada bulan kedua, saya dipindahkan ke bagian redaksi, Di bagian redaksi, tugas saya adalah memposting berita di situs website mereka. Saya juga melakukan wawancara secara acak dengan orang untuk memperoleh konten. Saya bertanya tentang isu terpanas saat itu dan meminta pendapat mereka.
Inilah salah satu pekerjaan yang saya sukai, yaitu menonton film yang akan ditayangkan di bioskop. Sebelum film tersebut dirilis, saya dan wartawan dari media lain diundang untuk menonton dan membuat ulasan tentang film tersebut.
Saya juga harus menghadiri beberapa konferensi pers. Lewat liputan ini, saya mengetahui betapa melelahkannya menjadi seorang jurnalis yang harus menunggu jadwal yang tidak pasti dan jam kerja yang fleksibel.
Magang di media massa memiliki keuntungan tersendiri. Saya pasti selalu mendapatkan tiket gratis, baik untuk nonton bioskop maupun konser musik, dan juga memiliki kesempatan untuk bertemu dengan publik figur dan memperoleh privilese di beberapa acara.
Baca Juga : Mahasiswa Pertanian Magang Di Startup P2P Lending